(Humas Pandeglang) – Sebagian wilayah Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang dilanda hujan deras dan angin puting beliung, Rabu (27/02). Pondok Pesantren Darul Muzariin Al-Islamiyah yang berada di Desa Karangbolong Kecamatan Cigeulis juga tak luput dari musibah. Akibat terjangan angin puting beliung, sedikitnya 7 ruangan di pondok pesantren tersebut mengalami kerusakan. Bangunan dan ruang yang rusak antara lain 1 gedung asrama santri, 1 ruang kelas Madrasah Ibtidaiyah (MI), 3 ruang kelas Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 2 ruang kelas Madrasah Aliyah (MA). Bangunan-bangunan tersebut rata-rata mengalami kerusakan di bagian atap dan plafon sehingga tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar, apalagi di musim hujan seperti saat ini. Menurut penjelasan Rahmat, salah seorang guru di pesantren itu, hujan mulai turun sekitar pukul 1 siang. Para santri yang tidak menyangka akan terjadi musibah, tetap melaksanakan aktifitas seperti biasa. Hingga pada pukul 15.00 WIB mereka dikejutkan dengan datangnya angin puting beliung di tengah suasana hujan deras. Untungnya musibah ini tidak menimbulkan korban luka atau jiwa, karena bangunan yang diterjang angin puting beliung sedang tidak digunakan untuk kegiatan belajar. Pada saat kejadian, jelas Rahmat, para santri sedang berkumpul dan berlatih drama kontes di aula pesantren. Salah satu ruang kelas yang rusak akibat bencana ini, digunakan oleh siswa Madrasah Aliyah (MA) untuk mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) yang akan berlangsung sampai 5 Maret mendatang. Akibatnya lokasi ujian terpaksa dipindahkan ke aula pesantren. Demikian halnya pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di ruang lain yang juga mengalami kerusakan terpaksa dipindahkan ke dalam masjid. Pondok Pesantren Darul Muzariin didirikan oleh H. M. Maftuh Basyuni (alm), Menteri Agama RI periode 2004-2009 yang telah tutup usia pada 20 September 2016 lalu. Pondok pesantren ini telah dirintis sejak tahun 1998, membuka jenjang pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang telah diberi ijin operasional oleh Kementerian Agama tahun 2006, Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Aliyah (MA) pada tahun 2010. Saat ini pesantren diasuh oleh Abdul Aziz dengan santri menetap (muqim) sebanyak 112 orang, terdiri dari 55 puteri dan 57 putera.