MENU DISABILITAS
Kepala Kantor Kemenag Tangsel Menutup Pelatihan Manajemen Kemasjidan
SERPONG (Kemenag Tangsel) - Menurut data DMI Pusat jumlah masjid di Indonesia mencapai lebih dari 800.000, bahkan pembangunan masjid baru di Indonesia setiap tahunnya mencapai 63 persen.
Tentunya ini sesuatu yang baik, artinya muslim Indonesia sangat suka dan gemar membangun masjid. Tetapi, jumlah masjid yang banyak ini harus didukung dengan manajemen dan pengelolaan masjid yang baik.
Demikian disampaikan Kepala Kantor Kemenag Tangsel Abdul Rojak saat menutup Pelatihan Manajemen Kemasjidan Bagi Penyuluh Agama dan Penghulu, Sabtu (05/06/2021) bertempat di MAN 1 Tangsel.
Disampaikannya, pemberdayaan masjid meliputi 3 hal, yaitu Idaroh (Administrasi), Imaroh (Program kerja dan kegiatan), dan Riayah (Pemeliharaan).
"Pemberdayaan masjid hakikatnya memadukan tiga aspek tersebut. Jika ketiganya berjalan baik, maka akan lahir managemen masjid yang berkualitas," jelasnya.
Lebih lanjut Kepala Kantor menjelaskan, pada tahun 2018, jumlah masjid di kota Tangsel berjumlah 525 masjid yang tersebar di 54 kelurahan di tujuh kecamatan, di antaranya Ciputat Timur ada 6 kelurahan berjumlah 83 masjid, Ciputat ada 7 kelurahan berjumlah 97 masjid, Pamulang ada 8 kelurahan berjumlah 121 masjid, Setu ada 6 kelurahan berjumlah 34 masjid, Serpong ada 9 kelurahan berjumlah 52 masjid, Serpong Utara ada 7 kelurahan berjumlah 22 masjid, dan Pondok Aren ada 11 kelurahan berjumlah 11 masjid.
Pembinaan umat yang dilakukan oleh Rasulullah SAW yang pertama adalah pembinaan aspek ritual keagamaan seperti pelaksanaan ibadah sholat, dzikir, membaca Al-Qur`an dan lain-lain. Aspek kedua adalah fungsi kemasyarakatan, seperti menjalin hubungan silaturahim, berdiskusi, pengembangan perekonomian, pembinaan kreatifitas remaja, pendidikan, olah raga dan lain-lain.
“Dari pengembangan kedua aspek itu, kemudian fungsi masjid berkembang menjadi pusat peradaban Islam. Dari masjid lahir gagasan-gagasan yang cemerlang, baik bagi pembinaan individual, keluarga dan pembinaaan kehidupan sosial kemasyarakatan. Dari masjid lahir pula berbagai konsep dan strategi dakwah Islam, pengembangan kesejahteraan, bahkan sampai konsep dan strategi perang. Dengan demikian masjid memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dan strategis, terutama dalam kerangka pembinaan umat," paparnya.
Kepala Kantor berharap para peserta yang terdiri dari para penghulu dan penyuluh agama Islam dapat mensosialisasikan program manajemen kemasjidan ini saat turun ke lapangan.
"Saya juga menegaskan agar para peserta secara aktif mengingatkan para pengurus DKM agar mengurus IMB ke Pemkot, pengurusan IMB ini tidak dipungut biaya alias gratis. Saya juga berharap para penghulu dan penyuluh bersama Seksi Bimas Islam Kemenag Tangsel agar melakukan pemutakhiran data masjid di Kota Tangsel, baik yang sudah berizin maupun yang belum," tegasnya.
Kegiatan yang diadakan oleh Balai Diklat Keagamaan Jakarta ini diikuti oleh 30 orang peserta, berlangsung pada tanggal 31 Mei - 5 Juni 2021. (#ð“ªð“¯_ð“¶)